BAB III METODE PENELITIAN

Download Menurut Arikunto ... Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di ... Kemudian sa...

0 downloads 607 Views 366KB Size
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:27)

metode

kuantitatif

sesuai

dengan

namanya

banyak

dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka yang sifatnya dapat dihitung dan diukur jumlahnya untuk diolah menggunakan metode statistik.

3.2 Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah KPP Madya Malang. Alasan peneliti melakukan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah dengan adanya e-system yang diberikan oleh kantor pelayanan pajak membuat Wajib Pajak yang ada di KPP Madya Malang ini efektif atau tidak dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP Madya Malang. Kemudian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang sudah menggunakan e-system di KPP Madya Malang.

48

49

Roscoe dalam buku Sugiyono (2011: 90) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini: 1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeriswasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen dan dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masingmasing antara 10 sampai dengan 20. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 60. Sebagai aturan umum, ukuran sampel antara 30 sampai dengan 500 bisa efektif tergantung dengan cara pengambilan sampel yang digunakan dan pertanyaan penelitian yang dipakai.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang perpajakan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang perpajakan. (Sugiyono, 2011:85)

50

3.5. Data dan Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Madya Malang. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan. Untuk jenis data dalam melaksanakan analisis dan pembahasan terhadap masalah dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk skala numerik (angka) berupa jawaban responden dalam kuesioner yang diukur dengan skala likert.

3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bertemu secara langsung kepada wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Madya Malang, kemudian peneliti membagikan angket atau kuesioner yang berupa daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi dengan tujuan memperoleh data yang relevan dari responden. Menurut Sugiyono (2011;135), kuesioner adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jenis Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, responden dapat memilih jawaban yang tersedia.

51

3.7 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel. 3.7.1

Konsep e-system (Variabel Independen/X)

1. Konsep e-registration Yaitu suatu sistem pendaftaran, perubahan dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara online. Dalam penelitian ini e-registration merupakan variabel bebas (X1). 2. Konsep e-SPT Adalah data SPT wajib pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh DJP. Dalam penelitian ini e-SPT merupakan variabel bebas (X2). 3. Konsep e-filling Adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui sistem online dan real time melalui penyedia jasa aplikasi. Dalam penelitian ini e-filling merupakan variabel bebas (X3). 4. Konsep e-NPWP Adalah suatu sistem yang disediakan oleh DJP untuk pendaftaran NPWP massal bagi karyawan perusahaan secara online. Dalam penelitian ini e-NPWP merupakan variabel bebas (X4). Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang

52

sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Sekaran, 2006:42). Adapaun obyek pengamatan dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Y) yang akan diukur dengan beberapa variabel yaitu e-registration (X1), e-SPT (X2), e-filling (X3), e-NPWP (X4). Dari setiap instrument yang digunakan dalam variabel tersebut memiliki skala. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert, skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju pada skala 5 titik yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS)=1, Tidak Setuju (TS)=2, Ragu-ragu (R)=3, Setuju (S)=4, Sangat Setuju (SS)=5.

3.7.2

Konsep Kepatuhan Wajib Pajak (Variabel Dependen/Y) Adalah suatu keadaan dimana masyarakat atau wajib pajak dapat memenuhi

kewajiban perpajakannya dan melaksanakan hak perpajakannya sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Indikator yang digunakan dalam konsep ini adalah kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaknya. Itemnya adalah membayar pajak sudah sesuai dengan kewajibannya, membayar pajak sebelum jatuh tempo, membayar pajak berarti ikut berpartisipasi dalam pembangunan. Kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert, skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subyek setuju atau tidak setuju pada skala 5 titik yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS)=1, Tidak Setuju (TS)=2, Ragu-ragu (R)=3, Setuju (S)=4, Sangat Setuju (SS)=5.

53

3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Persiapan Data Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam penelitian. Peneliti melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses analisis dan interpretasi hasilnya, yaitu: pengeditan, pemberian kode, dan pemrosesan data. 1. Pengeditan (Editing) Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan teknik statistik. Data penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pengisian kuesioner yang tidak lengkap atau tidak konsisten, tujuan pengeditan data adalah untuk menjamin kelengkapan, konsistensi, dan kesiapan data penelitian dalam proses analisis. 2. Pemberian Kode (Coding) Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol. Proses ini diperlukan terutama untuk data penelitian yang dapat diklasifikasi. Teknis pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau setelah pengisian kuisioner. Proses pemberian kode akan memudahkan dan meningkatkan efisiensi proses data entry ke dalam komputer. 3. Pemrosesan Data (Data Processing) Banyak peneliti saat ini yang melakukan analisis data dengan bantuan teknologi komputer. Aplikasi statistik yang biasanya digunakan untuk analisis

54

data dengan komputer adalah SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Proses analisis data dengan menggunakan komputer tentu saja relatif lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. (Indriantoro dan Supomo, 2002:167-168). Persiapan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data wajib pajak badan yang terdaftar di KPP Madya Malang yang sudah menggunakan e-system, kemudian akan di bagikan kuisioner guna mengetahui pengaruhnya terhadap kepatuhan wajib pajak. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan analisis regresi linier berganda pada SPSS 17 for Windows.

3.8.2

Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik. Statistik deskriptif umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data demografi responden (jika ada). (Indriantoro dan Supomo, 2002:170).

3.8.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.8.3.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian

55

validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05. (Ghozali, 2012:52).

3.8.3.2 Uji Reliabilitas Menurut Ghozali (2012:47) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika cronbach’s alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach’s alpha < 0,60.

3.8.4 Uji Asumsi Klasik Penguji menggunakan analisis data dengan pengujian asumsi klasik sebagai berikut: 3.8.4.1 Uji Normalitas Data Menurut Ghozali (2012: 160), uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Data pengambilan keputusan normalitas data yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka regresi tersebut

56

memenuhi normalitas, sedangkan jika data menyebar lebih jauh dan tidak mengikuti arah garis maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.8.4.2 Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali (2012:105-106) Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3.8.4.3 Uji Heterokedastisitas Menurut Ghozali (2012:139) Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas.

Model

regresi

yang

baik

adalah

yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya adalah Uji Glejser yang mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.

57

3.8.4.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode-t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson, dengan membandingkan nilai Durbin Watson hitung

(d) dengan

nilai Durbin Watson tabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL). Kriteria pengujian adalah sebagai berikut (Ghozali, 2012: 110-111) : 1. Jika 0 < d < dL, maka terjadi autokorelasi positif. 2. Jika dL < d < du, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak. 3. Jika d –dL < d < 4, maka terjadi autokorelasi negatif. 4. Jika 4 –du < d < 4 –dL, maka tidak ada kepastian terjadi autokorelasi atau tidak. 5. Jika du < d < 4 –du, maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.

3.8.5 Uji Hipotesis Penelitian ini juga menggunakan uji hipotesis. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di atas dapat diproses sesuai dengan jenis data kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka metode statistik sebagai berikut:

3.8.5.1 Analisis Regresi Berganda Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel atau meneliti seberapa besar pengaruh teknologi informasi (e-system) terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak. Adapun rumus yang digunakan adalah:

58

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e Dimana: Y = Kepatuhan wajib pajak a = bilangan konstanta

e = Standart error

X1 = e-registration

X3 = e-filing

X2 = e-SPT

X4 = e-NPWP

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi untuk masing–masing variabel independen

3.8.5.2 Koefisien Determinan (R2) Koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi

yang dibutuhkan

untuk

memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2012: 97).

3.8.5.3 Uji Statistik F (Simultan) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2012: 98) : 

Jika nilai F lebih besar dari 4 maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternaif, yang menyatakan bahwa

59

semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 

Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

3.8.5.4 Uji Statistik t (Parsial) Uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut (Ghozali, 2012: 98-99) : 1.

Jika nilai probabilitas signifikansi > 0.05, maka hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2.

Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hipotesis tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.