EDU GEOGRAPHY

Download Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran guru dalam memanfaatkan lingkungan seba...

3 downloads 422 Views 696KB Size
Edu Geography 3 (8) (2015)

Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR OUTDOOR STUDY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI-IPS DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN Siti Hayani , Apik Budi Santoso Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel

Abstrak

________________

___________________________________________________________________

Sejarah Artikel: Diterima April 2015 Disetujui Juni 2015 Dipublikasikan Juli 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar outdoor study pada mata pelajaran geografi khusunya pada materi lingkungan hidup serta aktivitas siswa didalamnya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran outdoor study dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup kelas XI-IPS di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan. Selain untuk mengetahui kedua hal tersebut penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dengan hasil belajar siswa. Hasilnya bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar outdoor study di masing-masing sekolah berbeda begitupun dengan aktivitas siswanya. Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi ditemukan bahwa tidak ada pengaruh antara pemanfatan lingkungan sebagai sumber belajar outdoor study dengan hasil belajar siswa.

________________ Keywords: Environment Utilization, Learning Source, Outdoor Study ____________________

Abstract ___________________________________________________________________ This research aimed to determine how far teacher’s role dealing with the environment utilization as the outdoor study learning sources geography lesson specifically the environment material and students’ activities as well. In this study, there are two statements of problem, how does the implementation of outdoor study learning and how is students’ activities during the implementation of outdoor study learning in geography lesson specifically the environment material XI-IPS class of senior high schools in Pekalongan regency. In addition, this research also aimed to find the relationship between the environment utilization as learning source and students academic achievement. The findings showed that the environment utilization as the outdoor study learning source is different in each schools. Based on the result of regression, it was found that there was no significant correlation between the environment utilization as the outdoor study learning source and students academic achievement.

© 2014 Universitas Negeri Semarang 

Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: [email protected]

ISSN 2252-6684

27

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015)

PENDAHULUAN Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang sangat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar, serta menambah wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak hanya terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan alam sekitar. Dengan mengambil bahan belajar dari lingkungan, maka kecakapan dan kepandaian siswa pun dapat dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pelajaran atau kerja lapangan juga merupakan hal yang tak terpisahkan dari pelajaran geografi yang baik, karena kegiatan di lapangan itu bermanfaat untuk pembakuan persepsi, pembangkit minat, dan perolehan pengetahuan secara bermakna (Suharyono, 1995). Sebagian besar SMA-SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan, masih kurang memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia di lingkungan khusunya lingkungan di sekitar sekolah, sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar juga kurang optimal. Guru masih banyak terpaku pada pembelajaran di ruang kelas yang justru membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan. Dari 11 SMA Negeri yang ada di Kabupaten Pekalongan baru 20% nya saja yang telah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, itupun belum optimal. Banyaknya kendala yang dihadapi menjadi salah satu penyebab kurangnya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah pemilihan lingkungan yang tepat sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, sulitnya mengkoordinasi para siswa yang sebagian besar susah diatur seringkali siswa tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main, Selain itu menurut beberapa guru kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup kelas XI-IPS di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan dan 2) Bagaimana aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup kelas XI-IPS di SMA Negeri seKabupaten Pekalongan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Outdoor Study Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Lingkungan Hidup Kelas XI-IPS di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan”. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri di Kabupaten Pekalongan yaitu 11 sekolah yang tersebar di 11 Kecamatan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik area sampling, dalam penelitian ini pembagian wilayahnya berdasarkan wilayah perkotaan dan wilayah perdesaan. Lingkungan fisik wilayah perdesaan yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar outdoor study diantaranya bukit, sawah, kebun, hutan, sungai dan lainnya, sedangkan di wilayah perkotaan lingkungan fisik yang dapat digunakan sebagai sumber belajar outdoor study diantaranya pantai, dan lingkungan fisik lainnya. Penentuan sekolah dan kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini ditentukan secara random (acak) dengan menggunakan teknik stratified random sampling, teknik ini digunakan jika populasinya mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata (Sugiyono, 2012:120), sehingga diperoleh bahwa sekolah yang akan mewakili wilayah perkotaan adalah SMA N 1 Wiradesa dengan sampelnya kelas XI-IPS1 yang berjumlah 37 siswa, sedangkan yang akan mewakili wilayah perdesaan adalah SMA N 1 Paninggaran

28

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015)

dengan sampelnya kelas XI-IPS 2 yang berjumlah 36 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebagai data utama digunakan lembar wawancara dan observasi, sedangkan untuk data pendukungnya digunakan angket atau kuesioner. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dengan hasil belajar siswa, untuk teknik analisis datanya digunakan uji regresi linier sederhana.

petunjuk oleh guru juga sudah sangat baik, para siswa terlihat sudah paham dengan petunjuk pembelajaran maupun petunjuk dalam mengerjakan soal/tugas yang sebelumnya telah dijelaskan oleh guru di ruang kelas. Saat pembelajaran outdoor study berlangsung pun tidak terlihat ada siswa yang merasa bingung dengan pembelajaran atau tugas. Tahap evaluasi yang dimulai dari pelaksanaan diskusi mengenai segala hasil pembelajaran sudah baik, karena siswa terlihat sangat aktif selama diskusi berlangsung. Namun, hanya siswa-siswa tertentu saja yang terlihat aktif, masih ada beberapa siswa yang malu-malu dalam mengungkapkan pendapatnya. Penyusunan laporan atau paper atau kesimpulan yang diperoleh masih kurang baik, Karena guru tidak memberikan tugas kepada siswa untuk menyusun laporan, paper atau kesimpulan. Guru hanya memberikan soal untuk dijawab oleh siswa saat itu juga untuk selanjutnya didiskusikan bersama. Tindak lanjut kegiatan outdoor study (tugas) sudah cukup baik, namun unsur-unsur tentang materi di dalam soal/tugas masih kurang lengkap, sehingga tidak semua materi terangkum dalam soal. Apalagi soal yang diberikan guru hanya 3 butir soal. Untuk pemilihan standar lingkungannya masih sangat kurang, karena pembelajaran hanya dilaksanakan di lapangan sekolah saja. Mengingat SMA N 1 Wiradesa tidak memiliki ruang terbuka hijau yang bisa digunakan untuk pembelajaran outdoor study, selain itu pihak sekolah juga tidak memberikan izin untuk pelaksanaan pembelajaran di luar area sekolah. Sehingga esensi dari pembelajaran outdoor study masih kurang, khususnya pada materi lingkungan hidup. Hasil observasi di SMA N 1 Paninggaran sendiri, diperoleh data bahwa persiapan guru sebelum pembelajaran berlangsung sudah baik, hal itu dibuktikan dengan sudah dipersiapkannya perangkat pembelajaran oleh seperti RPP dan lembar penilaian, namun koordinasi antara guru dengan siswa maasih kurang. Perumusan tujuan instruksional oleh guru dalam pembelajaran outdoor study juga sudah cukup baik, rumusan tujuan tersebut juga

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Pembelajaran Outdoor Study Berdasarkan hasil observasi di SMA N 1 Wiradesa dan SMA N 1 Paninggaran yang akan mewakili seluruh SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan, diperoleh data bahwa di SMA N 1 Wiradesa sendiri persiapan guru sebelum pembelajaran outdoor study berlangsung sudah sangat baik. Perumusan tujuan instruksional oleh guru juga sudah sangat baik, hal itu dapat dilihat dari persiapan guru sebelum pembelajaran yang sudah sangat baik pula. Tujuan instruksional juga sudah tertulis jelas dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pemilihan teknik pembelajarannya pun sudah sangat baik, hal itu ditunjukkan dengan berjalan lancarnya proses pembelajaran. Tahap pelaksanaannya, dimulai dari managemen waktu, managemen waktu yang dilakukan oleh guru juga sangat baik, hal itu dibuktikan dengan selesainya proses pembelajaran tepat waktu dan semua tujuan pembelajaran sudah tercapai. Pembagian waktu antara di dalam kelas dan di luar kelas (outdoor study) juga sangat baik. Kepatuhan siswa terhadap tata tertib yang telah ditentukanpun sudah sangat baik. Para siswa sangat tertib mulai dari pembelajaran di ruang kelas, berjalan menuju lapangan, sampai di lapangan pun para siswa sangat tertib dan disiplin. Cara guru mengatur siswa saat pembelajaran juga sangat baik, hal itu membuktikan bahwa guru telah berhasil dalam mengatur siswa. Pemberian

29

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015)

sudah dicantumkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pemilihan teknik pembelajaran oleh guru sudah sangat baik, teknik yang digunakan guru sangat mempermudah siswa dalam memahami materi dan tujuan pembelajaran. Guru sebelumnya memberikan penjelasan kepada siswa di dalam kelas kurang lebih 20 menit, lalu siswa disuruh keluar kelas untuk melakukan pembelajaran outdoor study. sehingga saat pembelajaran berlangsung, siswa tidak merasa kebingungan. Tahap pelaksanaan pembelajaran yang pertama yaitu waktu pembelajaran, managemen waktu yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran masih sangat kurang, pembelajaran telah selesai sebelum jam pelajaran berakhir. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan tugas terlalu lama dibandingkan dengan penjelasan materinya, padahal tugas yang diberikan tidak memerlukan waktu lama untuk pengerjaannya. Siswa dalam pelaksanaan pembelajaran outdoor study sangat tertib dan disiplin. Pembelajaran di luar kelas pun berlangsung kondusif baik itu siswa laki-laki maupun siswa perempuan. Cara guru mengatur siswa saat pembelajaran juga sudah sangat baik, guru mampu menguasai jalannya pembelajaran, hal itu bisa dibuktikan dengan tertibnya para siswa saat pembelajaran. Namun, pemberian petunjuk oleh guru masih sedikit kurang, guru hanya terfokus pada pemberian materi saja sehingga dalam pemberian petujuk kurang jelas dan detail. Hal itu menyebabkan banyak siswa yang merasa kebingungan saat pelaksanaan pembelajaran di luar kelas. Tahap evaluasi yang di mulai dari pelaksanaan diskusi mengenai segala hasil pembelajaran outdoor study sudah sangat baik, siswa dibagi menjadi 5 kelompok dan mereka bekerjasama mendiskusikan hasil dari pengamatan lingkungan yang mereka lakukan di luar kelas. Dalam penyusunan laporan atau paper atau kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan pun sangat baik, dari hasil diskusi yang diperoleh masing-masing kelompok membuat kesimpulannya. Tindak lanjut kegiatan outdoor study atau pemberian tugas setelah pembelajaran selesai sudah sangat baik,

selain memberikan tugas kelompok melalui pelaksanaan diskusi, guru juga memberikan tugas individu kepada para siswa melalui pemberian soal. Pemilihan standar lingkungan oleh guru sangat baik, mengingat SMA N 1 Paninggaran dikelilingi banyak kebun sehingga dalam pemilihan tempat guru tidak merasa bingung. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Outdoor Study Aktivitas siswa dalam pembelajaran terdiri dari kreativitas siswa, semangat siswa dan keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat. Kreativitas siswa sendiri meliputi pengerjaan tugas. Semangat siswa meliputi bagaimana sikap siswa dalam memperhatikan penjelasan dari guru dan sejauh mana siswa dalam menulis atau mencatat materi. Di SMA N 1 Wiradesa dapat diketahui bahwa kreativitas siswa sangat tinggi hal itu dapat dilihat dari pengerjaan tugas oleh siswa yang sangat baik, hal itu ditunjukkan dengan dikerjakannya semua soal yang diberikan oleh guru. Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaranpun sangat baik, hal ini membuktikan bahwa semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat tinggi. Namun, kepedulian siswa untuk menulis/mencatat materi masih sangat kurang. Siswa terlihat antusias saat mendengarkan penjelasan guru, namun dalam hal mencatat materi masih terlihat kurang. Hanya ada beberapa siswa saja yang terlihat mencatat. Keberanian siswa dalam berpendapat juga sangat baik, siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sudah baik, hal itu ditunjukkan dengan bisa dijawabnya pertanyaan yang diberikan oleh guru, walaupun tidak semua jawaban tepat. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah cukup berani mengungkapkan pendapatnya. Siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru cukup baik. Jika ada yang tidak dipahami tentang pembelajaran maupun soal yang diberikan, beberapa siswa tidak segan-segan untuk bertanya. Namun masih banyak siswa yang memilih bertanya kepada temannya daripada bertanya kepada guru.

30

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015)

Di SMA N 1 Paninggaran sendiri terlihat bahwa kreativitas siswa sangat tinggi. Semangat siswa dalam mengikuti jalannya pembelajaran masih kurang, namun dalam menulis atau mencatat materi, siswa sudah sangat baik, hampir semua siswa terlihat mencatat materi baik yang ada di slide power point maupun yang dicatatkan guru di papan tulis. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat terlihat dari cara siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. Di SMA N 1 Paninggaran sendiri banyak siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, dalam mengajukan pertanyaan kepada gurupun masih kurang, hampir tidak ada siswa yang bertanya. Siswa hanya mengajukan pertanyaan saat guru mewajibkan masing-masing kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain saat sesi diskusi berlangsung.

mengajukan pertanyaan dibandingkan dengan siswa yang bersekolah wilayah perdesaan. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Study terhadap Hasil Belajar Siswa Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar outdoor study tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan. Dengan menggunakan uji regresi didapatkan hasil perhitungan pada lampiran diperoleh Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,31 < F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,974 untuk α =5% dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 74–2 = 72 Karena Fℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < F𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut tidak signifikan. Besarnya pengaruh pemanfaatan lingkungan terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,43% dan selebihnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 99,57%. Tidak ditemukan perbedaan pemilihan tempat pembelajaran antar sekolah yang terletak di wilayah perkotaan dengan sekolah yang terletak di wilayah perdesaan. Keduanya sama memilih area sekitar sekolah sebagai tempat pembelajaran outdoor study, dikarenakan sulitnya mendapatkan izin dan dukungan dari pihak sekolah untuk melakukan pembelajaran di luar area sekolah.

Pelaksanaan Pembelajaran Outdoor Study Pelaksanaan pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan berbeda di tiap sekolah, mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan sampai tahap evaluasi. Semuanya bergantung pada perumusan tujuan instruksional, pemilihan teknik pembelajaran oleh guru, managemen waktu yang digunakan guru, tata tertib siswa, kegiatan diskusi, pemberian tugas hingga pemilihan standar lingkungan oleh masingmasing sekolah.

PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya sudah berjalan cukup baik. Namun itu semua tergantung dari masing-masing sekolah, mulai dari pembelajaran oleh guru maupun aktivitas siswa sendiri. Selain itu tidak ditemukan adanya pengaruh antara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dengan hasil belajar siswa.

Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Oudoor Study Aktivitas siswa dalam pembelajaran outdoor study pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup di lokasi penelitian yang meliputi kreativitas dan semangat siswa sangat tinggi, meskipun dalam hal berpendapat terdapat perbedaan antara siswa yang bersekolah di wilayah perkotaan dengan siswa yang bersekolah di wilayah perdesaan, siswa yang bersekolah di wilayah perkotaan cenderung memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya baik untuk bertanya maupun

31

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015) Kualitas Pengajaran Geografi di Sejumlah SMU di Jawa Tengah. Artikel Penelitian. Semarang: Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang

DAFTAR PUSTAKA Suharyono. 1995. Hubungan Antara Pengalaman Pendidikan Guru dengan Upaya Peningkatan

32

Siti Hayani, dkk / Edu Geography 3 (8) (2015)

33