PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Aris Setiawan NIM 11108244011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2015 i
Penerapan Belajar Kelompok .... (Aris Setiawan) 1
PENERAPAN BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SD NEGERI KEPEK APPLICATION OF STUDY GROUP TO IMPROVE INTEREST ACHIEVEMENT ON INDONESIAN LESSONS SD NEGERI KEPEK Oleh
AND
LEARNING
: Aris Setiawan, PPSD/PGSD, UNY,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan belajar kelompok dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III SD Negeri Kepek, Pengasih, Kulon Progo Tahun Pelajaran 2014/ 2015.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 33 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan expert judgment. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Proses pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan prestasi dan minat belajar siswa. Hal ini terbukti dari rata-rata kelas nilai tes pra siklus sebesar 59,7, siklus I menjadi 74,49 dan siklus II menjadi 79,825. Sedangkan hasil dari minat belajar siswa pra siklus menunjukan rata-rata sebesar 47,73 % (kurang). Setelah dikenai tindakan, rata-rata kelas minat belajar siswa siklus I menjadi 62,485 % (cukup), dan siklus II menjadi 73,33 % (baik). Kata kunci: penerapan belajar kelompok, minat belajar siswa, prestasi belajar Bahasa Indonesia
Abstract This study aims to determine the results of study group application in increasing interest and achievement on Indonesian lessons of third grade students in SD Negeri Kepek, Pengasih, Kulon Progo Academic Year 2014/2015. This research is a classroom action research. Subjects in this study were 33 students. Data collection methods used observation, documentation, and testing. Validity and reliability test used expert judgment. Analysis of the data used is qualitative descriptive and quantitative descriptive. The process of implementation of the research is conducted with 2 cycles. Each cycle is done on 2 meetings. These results indicate an increase in achievement and interest students. This is evident from the average grade pre-cycle test scores by 59.7, the first cycle to 74.49, and the cycle II up to 79.825. While the results of students interest pre-cycle shows that the average of 47.73% (less). After the application of the subject, the average grade student interest first cycle to 62.485% (enough). And the cycle II to 73.33% (good). Keywords: application of study group, student interest, learning achievement on Indonesian lessons
PENDAHULUAN
mendefinisikan minat sebagai suatu rasa yang
Latar Belakang
lebih
suka
terhadap
sesuatu
atau
rasa
Salah satu bagian yang terdapat pada
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas. Jadi,
faktor internal siswa yang mempengaruhi
semakin tinggi minat yang ada pada siswa
proses belajar mengajar yaitu minat. Wayan
dalam belajar, maka akan berbanding lurus
Nurkancana
dengan hasil pembelajarannya.
dan
Sunartana
(1982:229)
mengatakan bahwa minat sangat erat kaitannya
Peningkatan minat yang ada pada diri
dengan perasaan individu, objek, aktivitas, dan
siswa bisa diupayakan dengan adanya metode
situasi.
yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.
Sedangkan
Slameto
(2013:180)
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
(2013:
proses
terapkan dalam mata pelajaran yang diajarkan
penerimaan, penguasaan, dan pengembangan
di sekolah. Salah satu mata pelajaran tersebut
pembelajaran
adalah Bahasa Indonesia.
Slameto
65)
yang
menjelaskan
diterima
oleh
siswa
memerlukan cara-cara mengajar dan cara
Mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
belajar secara tepat, seefektif dan seefisien
mempunyai
mungkin. Hal ini membuktikan bahwasanya
pendidikan. Hal ini disebabkan karena bahasa
metode dalam mengajar akan mempengaruhi
Indonesia menjadi bahasa pengantar di dalam
proses dan hasil belajar.
dunia
Metode mengajar merupakan salah satu
peranan
pendidikan.
pelajaran
yang
penting
Artinya
dalam
semua
diajarkan
pengantar
di
mata sekolah
cara yang digunakan oleh guru dalam proses
menggunakan
belajar mengajar di sekolah agar informasi
Inilah pentingnya bahasa Indonesia sebagai alat
yang disampaikan oleh guru dapat diterima
komunikasi dalam dunia pendidikan. Selain hal
dengan baik oleh siswa. Salah satu bentuk
di atas, yang membuat peranannya semakain
metode pembelajaran yang digunakan dalam
penting
proses belajar mengajar adalah dengan belajar
Indonesia juga merupakan salah satu mata
kelompok.
pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional.
karena
mata
bahasa
dunia
Indonesia.
pelajaran
Bahasa
Pratikno (2012: 22) menjelaskan bahwa
Oleh karena itu, sebagai peserta didik yang
belajar kelompok adalah serangkaian kegiatan
baik, maka harus belajar mata pelajaran Bahasa
yang dilakukan dengan logis dan sistematis
Indonesia tersebut. Berdasarkan
yang dilakukan oleh beberapa orang dengan
hasil
observasi
yang
memiliki kemampuan untuk berbuat dengan
peneliti lakukan pada siswa kelas III SD Negeri
kesatuannya
perubahan
Kepek, Pengasih, Kulon Progo tahun pelajaran
tingkah laku dan belajar menjadi lebih efektif.
2014/ 2015 yaitu suasana ketika pembelajaran
Belajar
sangat
agar
dalam
memperoleh
suatu
kelompok
akan
ramai,
beberapa
siswa
melakukan
memberikan dampak yang signifikan kepada
kegiatan yang tidak diperintahkan oleh guru.
siswa yang berada didalam kelompok tersebut
Siswa sibuk bermain sendiri bersama teman-
jika setiap anggota belajar secara sungguh-
temannya. Siswa yang berada pada
sungguh, berdiskusi, dan saling bekerjasama
paling belakang dikelas tidak memperhatikan
dalam menyelesaikan masalah.
penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa
posisi
Radno Harsanto (2007: 44) mengatakan
aktif dalam hal keramaian. Dalam hal untuk
bahwa adanya belajar dalam suatu kelompok
aktif mengikuti pembelajaran masih rendah.
dapat
Siswa jarang yang bertanya jika mengalami
meningkatkan
kekompakan,
partisipasi
nilai aktif
kerjasama, siswa,
keintensifan siswa, kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan keterampilan dasar dalam hidup. Belajar dalam suatu kelompok bisa di
masalah
dalam
mengerjakan
soal
yang
diberikan oleh guru. Guru masih mendominasi proses belajar mengajar yang terjadi di kelas.
Segala
Penerapan Belajar Kelompok .... (Aris Setiawan) 3
informasi yang diterima oleh siswa hanya
pelajaran
bersumber dari guru. Siswa hanya mencatat
siswa yaitu 16 siswa putra dan 17 siswa putri.
sebuah bacaan yang dibacakan oleh guru.
Desain Penelitian
Dalam proses pembelajaran, guru masih belum
2014/2015
Desain
yang
berjumlah
penelitian
ini
33
adalah
menggunakan metode untuk membuat siswa
menggunakan empat tahapan yaitu: perancaaan,
aktif. Guru mengajar materi bahasa Indonesia
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada
dengan menggunakan metode ceramah.
tahap perenanaan yang dilakukan meliputi:
Prestasi belajar Bahasa Indoesia di kelas
menentukan
III SD Negeri Kepek juga masih rendah. Hal ini
kompetensi
dibuktikan
rata-rata
pembelajaran. Membuat rancangan instrumen,
ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu
lembar observasi, mempersiapkan Rencana
sebesar 65. Nilai ini termasuk rendah karena
Pelaksanaan
berada dibawah Kriteria Ketunasan Minimal
membuat
SD Negeri Kepek yaitu 75. Akivitas siswa
menggunakan belajar kelompok.
yang disebutkan diatas menunjukan bahwa
Teknik Pengumpulan Data
dengan
adanya
nilai
siswa masih belum fokus mengikuti mata pelajaran
Bahasa
Indonesia.
Hal
ini
materi, dasar,
indikator
Pembelajaran prosedur
Teknik digunakan
standar
penelitian
membuktikan bahwa minat siswa terhadap
observasi, dokumentasi dan tes.
mata pelajaran Bahasa Indonesia juga masih
Teknik Analisis Data
rendah. Minat siswa yang demikian akan berakibat pada rendahnya prestasi belajar
dan
tujuan
(RPP),
pembelajaran
pengumpulan
dalam
kompetensi,
dan dengan
data ini
yang adalah
Penelitian ini menggunakan teknik diskriptif kualitatif dan diskripsi kuantitatif.
siswa. HASIL
METODE PENELITIAN
dalam
penelitian
penelitian
ini
yang
digunakan
adalah
Penelitian
Diskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus Tabel 1. Hasil observasi minat pra siklus
Tindakan Kelas (PTK).
No
Indikator
penelitian ini adalah bulan Februari. Tempat
1
penelitian
2
Adanya perhatian Adanya kemauan Adanya motif atau kebutuhan Adanya rasa senang Adanya citacita
Waktu dan Tempat Penelitian Waktu
yang
adalah
SD
digunakan
Negeri
dalam
Kepek,
kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Subyek Penelitian
3
dalam
4
penelitian ini adalah siswa kelas III SD
5
Subyek
DAN
PEMBAHASAN
Jenis Penelitian Jenis
PENELITIAN
yang
digunakan
Negeri Kepek, Pengasih, Kulon Progo tahun
Pra Siklus Jumlah Skor % 67 50, 76 % 60
45,45 %
61
46,21 %
63
47,73 %
64
48,48 %
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
Total Skor 315 Rata-rata minat 63 belajar siswa % Rata-rata minat 47,73 % belajar siswa Tabel di atas memberikan gambaran
Deskripsi Penelitian Siklus I Hasil penelitian ini diketahui bahwa ketika
menggunakan
penerapan
belajar
kelompok di siklus I didapatkan bahwa rata-
awal bahwa rata-rata minat belajar Bahasa
rata minat belajar siswa yaitu 394 (62,485 %).
Indonesia yaitu sebesar 63 (47,73 %). Indikator
Sehingga jika dimasukan ke dalam kategori
minat belajar Bahasa Indonesia yang mencapai
minat belajar (lihat tabel 6), maka rata-rata
≥ 70% adalah sejumlah nol (tidak ada).
minat belajar siswa pada siklus I dikategorikan “Cukup”.
Berdasarkan kategori rata-rata minat belajar
Pada siklus I pertemuan I, skor minat
siswa berikut ini:
belajar siswa mencapai 367 (59,19 %). Hal ini
Tabel 2. Kategori Minat Belajar Siswa No Rata-rata Kategori minat belajar 1. 85-100 % Sangat Baik 2. 70-84 % Baik 3. 55-69 % Cukup 4. 40-54 % Kurang 5.