PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Nurhayati NIM: 131134164
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Nurhayati NIM: 131134164
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Allah SWT, Tuhan Yang Mahas Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya selama menyusun skripsi. 2. Kepada Ibu saya Komariyah yang selalu menyayangi, mengasihi dan menasehati ketika saya merasa lelah dan putus asa 3. Kedua kakak saya Paryati dan Ekwanto yang sangat besar bantuannya khususnya penyediaan materi yang lancar sampai saya lulus dan membantu dalam penyusunan produk. 4. Keluarga besar, om, tante, pakdhe, budhe, simbah yang sudah memotivasi agar selalu bersemangat dan segera lulus, serta kakak-kakak dan adik-adik yang selalu menganggu ketika menyusun skripsi. 5. Sahabat Angel dan Desti yang selalu ada untuk saya, membantu dan mensuport saya ketika saya malas. 6. Sahabat terkasih Dwi Wibowo yang selalu memberikan semangat agar cepat menyelesaikan skripsi. 7. Teman-teman terdekat yang selalu berbagi kegembiraan suka dan duka selama kuliah. 8. Teman sepayung PMRI yang selalu memberi arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi 9. SD N Plaosan 1 yang memberi ruang dan waktu, terlebih untuk izin, serta bimbingan baik dari kepala sekolah maupun para guru yang telah memberikan segala kebutuhan selama penyusunan skripsi. 10. Almamater, para dosen dan karyawan PGSD USD yang banyak memberi pembelajaran berharga serta pengalaman yang luar biasa. 11. Para pembaca yang budiman.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Hidup itu tantangan jangan pernah menyerah hanya karena tantangan, justru dengan tantangan itulah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.”
“Belajar, berdoa dan berusaha”
“Mencintai kegagalan, mengubah ketakutan menjadi kesenangan, karena orang yang berhasil adalah orang yang paling banyak mengalami kegagalan” -Darren Hardy-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)
NURHAYATI Universitas Sanata Dharma 2017
Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya keterbatasan buku yang sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar kelas II pada mata pelajaran matematika khususnya materi pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. serta Mendeskripsikan kualitas produk buku guru dan buku siswa mata pelajaran kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menurut pakar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D). Penelitian pengembangan ini dimodifikasi dari tahap –tahap model Sugiyono dan Borg and Gall terdiri dari 5 tahapan yaitu, (1) potensi masalah, (2) desain produk, (3) validasi produk (4) ) instrumen ujicoba (5) uji coba terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah berupa buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan pendekatan PMRI yang memuat lima karakterisik PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan model konkrit, konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkaitan. Kualitas produk yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi memperoleh nilai 4.06 untuk buku guru, dan nilai 4.19 untuk buku siswa dari rentangan 1-5. Kedua nilai tersebut masuk dalam kategori “baik”. Selanjutnya produk diujicobakan. Uji coba dilakukan di SDN Plaosan 1. Hal itu ditunjukkan dari hasil prestest dengan rata-rata nilai lima siswa 52 meningkat pada hasil posttest dengan rata-ratanya 77. Sehingga hasil yang diperoleh meningkat sebesar 25 dengan presentase 48% dari hasil pretest dan posttest.
Kata kunci : penelitian dan pengembangan, Pendekatan PMRI, Buku guru, Buku siswa, matematika
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT DEVELOPMENT OF TEACHER’S BOOK AND STUDENT’S BOOK MATHEMATICS SUBJECT FOR SECOND GRADE ELEMENTARY SCHOOL BASED ON PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) APPROACH
NURHAYATI Sanata Dharma University 2017 The background of this research was from the limited of the teacher’s book and student's book that suitable to the developmental level of second grade elementary school children in mathematics, especially about measuring tool length non standart unit and standart unit. The aim of this research was to describe the process of development a Third Grade Elementary School’s Teacher’s book and Student’s Book and to describe the qualities of teacher’s book and student’s book based on PMRI approach. This research used research and development method. Research and development was modified from 10 stages (by Sugiyono and Borg and Gall) into five stages: 1) the potential for problems, 2) design for product, 3) validation product by experts, 4) test instrument and 5) limited test. Development of teacher’s book and student’s book used PMRI approach includes five characteristics: the use of context, the use of models, construction students, interactivity and linkage. The result of validation of the teacher’s book was “good” with 4.06 average score, while for student's was “good” too with 4.19 average score with a score range 1 – 5, and then the product was to be tried out. The result of the try out pointed, that the product had possitive influence for learning process . It was proved the student's had increased learning result from the grade of 5 student's got 52 in pretest to 77 in posttest average. It had increased 25 or 48 percent before and after to used the productions.
Keywords: research and development, PMRI approach, teacher’s book, student’s book, mathematics.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala curahan rahmat, kecerdasan, ketelitian, kesabaran dan kesehatan selama penyusunan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PENGEMBANGAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN PMRI ” Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik melalui bantuan secara langsung, arahan, dukungan, serta motivasi, untuk itu dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Drs. Paulus Wahana M.Hum., selaku dosen pembimbing I dan Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi dari awal hingga selesai. 5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai pengalaman, pelajaran dan pendidikannya. 6. Sekertariat PGSD Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan kepada peneliti selama kuliah.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................... iv HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................ vii ABSTRAK ............................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5 1.3 Batasan Masalah .................................................................................................. 6 1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................ 6 1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6 1.6 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7 1.7 Definisi Operasional ............................................................................................ 8 1.8 Spesifikasi Produk ............................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................................... 10
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1Matematika ........................................................................................................ 10 2.1.1.2 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku dan Satuan Baku ........................... 13 2.1.2 Tahap Perkembangan Anak .............................................................................. 14 2.1.3PMRI
............................................................................................................. 13
2.1.3.1 Sejarah PMRI ................................................................................................ 17 2.1.3.2 Karakteristik PMRI ....................................................................................... 18 2.1.3.3 Prinsip PMRI.................................................................................................. 21 2.1.4 Buku Ajar ......................................................................................................... 23 2.2 Penelitian Relevan ................................................................................................ 24 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 29 2.4 Pertanyaan Penelitian .......................................................................................... 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................... 31 3.2 Setting Penelitian ................................................................................................ 32 3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................................. 32 3.2.2 Subyek Penelitian .............................................................................................. 32 3.2.3 Obyek Penelitian .............................................................................................. 33 3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................................... 33 3.3 Prosedur Pengembangan ..................................................................................... 33 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 43 3.4.1 Tes
............................................................................................................. 43
3.4.2 Non Tes ............................................................................................................ 44 3.4.2.1 Wawancara ..................................................................................................... 44 3.4.2.2 Kuesioner ....................................................................................................... 45 3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................ 46 3.5.1 Soal Tes ............................................................................................................ 46 3.5.2 Pedoman Wawancara ....................................................................................... 47 3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................................ 50 3.6.1 Tes
............................................................................................................. 50
3.6.1.1 Validitas Dan Reliabilitas ............................................................................. 50 3.6.1.2 Soal Tes ......................................................................................................... 53
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.6.2 Non Tes ............................................................................................................. 54 3.6.2.1 Kuesioner ....................................................................................................... 54 3.7 Jadwal Penelitian.................................................................................................. 59 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................... 60 4.1.1. Proses Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI 60 a. Situasi Pembelajaran Matematika di Kelas ........................................................... 60 b. Pengembangan Produk .......................................................................................... 64 4.1.2 Kualitas buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI ........................ 71 a. Kualitas Produk .................................................................................................... 71 b. Dampak Produk..................................................................................................... 80 4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 84 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 89 5.2 Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 90 5.3 Saran
............................................................................................................. 91
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................... 92 CURICULLUM VITAE ......................................................................................... 95 LAMPIRAN ............................................................................................................. 96
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Kisi-Kisi Soal Pretest Dan Posttest ........................................................... 46 Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru ......................................................................... 47 Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa ...................................................................... 48 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Buku Guru ................................................... 48 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Buku Siswa .................................................. 49 Tabel 3.6 Kualifikasi Reliabilitas .............................................................................. 53 Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif Ke Data Kualitatif ........................................... 56 Tabel 3.8 Tabel Kriteria Skal a Lima (Sukardjo, 2008: 101) ..................................... 58 Tabel 3.9 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 59 Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Wawancara .................................................................. 61 Tabel 4.2 Hasil Validasi Buku Guru .......................................................................... 72 Tabel 4.3 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) ................................................ 73 Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Siswa ......................................................................... 74 Tabel 4.5 Rekapitulsi Validitas Soal .......................................................................... 81 Tabel 4.6 Rekapitulasi Reliabiltas Soal ..................................................................... 82 Tabel 4.7 Hasil Pretest Dan Posttest........................................................................ 83
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Buku Guru .............................................................................................. 10 Gambar 1.2 Buku Siswa ............................................................................................. 10 Gambar 3.1 Rumus Korelasi Product Moment .......................................................... 51 Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach ......................................................................... 52 Gambar 3.3 Rumus Penilaian Soal Tes ...................................................................... 53 Gambar 3.4 Rumus Penilaian Soal Tes ...................................................................... 54 Gambar 3.5 Rumus Presentase Kenaikan Nilai ........................................................ 54 Gambar 3.6 Rumus Perhitungan Nilai Setiap Aspek ................................................. 55 Gambar 3.7 Rumus Nilai Dari Setiap Ahli ................................................................ 55 Gambar 3.8 Rumus Nilai Rata-Rata Produk .............................................................. 55 Gambar 4.1 Sampul Buku Guru dan Buku Siswa ...................................................... 65 Gambar 4.2 (A) Halaman Judul, (B) Kata Pengantar, ............................................. 66 Gambar 4.3 Petunjuk Penggunaan Buku dan Daftar Isi ........................................... 67 Gambar 4.4 Kegiatan Konkrit Buku Siswa ................................................................ 67 Gambar 4.5 Kegiatan Konkrit Buku Guru ................................................................. 68 Gambar 4.6 Contoh Latihan (Semi Konkrit Menggunakan Gambar) ........................ 69 Gambar 4.7 Kegiatan Abstrak (A) Buku Guru Dan (B) Buku Siswa ....................... 70 Gambar 4.8 Revisi 1 ................................................................................................... 75 Gambar 4.9 Rrevisi 2 ................................................................................................. 76 Gambar 4.10 Revisi 3 ................................................................................................. 76 Gambar 4.11 Revisi 4 ................................................................................................. 77 Gambar 4.12 Revisi 5 ................................................................................................. 78 Gambar 4.13 Revisi 6 ................................................................................................. 79 Gambar 4.14 Revisi 7 ................................................................................................. 80
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian Relevan ................................................... 28 Bagan 3.1 Langkah-Langkah R & D Menurut Sugiyono (2010:408) ....................... 34 Bagan 3.2 Langkah-langkah R & D Menurut Borg and Gall ................................... 37 Bagan 3.3 Tahap Penelitian dan Pengembangan Terkait Lima Langkah yang Dilaksanakan Oleh Peneliti. ...................................................................................... 40
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Validasi Buku Guru..............................................................96 Lampiran 2. Kuesioner validasi buku siswa ..............................................................98 Lampiran 3. Hasil Valisasi Buku Guru Oleh Ahli 1 ..................................................100 Lampiran 4. Hasil Validasi Buku Guru Oleh Ahli 2 ..................................................104 Lampiran 5. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 1 ................................................108 Lampiran 6. Hasil Validasi Buku Siswa Oleh Ahli 2 ................................................112 Lampiran 7. Soal dan Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ...............................116 Lampiran 8. Tabel Validitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows .....................................................................................................................122 Lampiran 9. Tabel Reliabilitas Soal Uji Empiris Menggunakan SPSS 22 For Windows .....................................................................................................................126 Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian .............................................................................127 Lampiran 11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................................128 Lampiran 12. Surat untuk Validator...........................................................................129 Lampiran 13. Dokumentasi ........................................................................................130 Lampiran 14. Rencana pelaksanaan pembelajaran ...................................................132 Lampiran 15. Pedoman Wawancara Guru .................................................................139 Lampiran 16. Pedoman Wawancara Siswa ...............................................................142
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat delapan hal yang dibahas. Delapan hal tersebut adalah latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pertanyaan yang ingin disampaikan (Wahana, 2010: 115). Matematika menurut Kline (dalam Runtukahu, 2014: 50) adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan alam. Sedangkan menurut Reys dkk (dalam Runtukahu, 2014: 50) mengatakan bahwa matematika adalah studi tentang pola dan hubungan cara berpikir dengan strategi organisasi, analisis dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan masalah abstrak dan praktis. Tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah 1)menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, 2)menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, 3)membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Soedjadi, 2000: 44).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam mempelajari matematika dibutuhkan proses belajar yang baik. Menurut Cronbach (dalam Yamin, 2015: 11) belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan-perubahan sikap sebagai hasil pengalaman. Spears (dalam Yamin, 2015: 11) belajar dimulai dari kegiatan mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri, mendengarkan, dan mengikuti perintah. Anak usia SD yaitu umur 7-12 tahun, masuk dalam tahap perkembangan anak tahap operasional konkret. Objekobjek matematika perlu diwujudkan secara lebih konkret, sehingga memudahkan siswa dalam memahaminya (Soedjadi, 2000: 7). Proses belajar ini dapat dilakukan untuk memahami berbagai materi dalam matematika di SD. Faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar ialah faktor intern dan faktor ekstern (Slameto, 2010: 55). Faktor intern adalah faktor yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang muncul dari luar diri seseorang. Faktor ekrtern yaitu ada keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga berupa cara mendidik, relasi anatara anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi. Faktor ekstern yang kedua adalah faktor sekolah. Di dalam sekolah terdapat cara mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan faktor yang ketiga adalah faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa di masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Seorang anak akan dapat belajar dengan baik ketika semua aspek itu berada dalam keadaan yang baik. Jika salah satu faktor tidak terpenuhi maka akan mengganggu proses belajar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Selanjutnya dihadapkan pada realitas kehidupan untuk menemukan masalah hitungan dan penyelesaiannya. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan oleh peneliti, proses belajar matematika di 4 SD wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan, dan SDK Jetis Depok terdapat faktorfaktor belajar yang memiliki kekurangan. Peneliti melakukan wawancara pada bulan September 2016 pada kelas II SD. Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada guru dan siswa di 4 SD, peneliti mendapatkan data bahwa guru menggunakan alat peraga pembelajaran hanya pada satu atau dua materi saja, sehingga belum terpenuhi jika harus semua materi diajarkan dengan alat peraga. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami sebuah materi. Guru jarang menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena mengalami kesulitan dalam mencari referensi alat peraga yang ada di sekitar anak. Buku yang digunakan saat ini tidak memberikan referensi alat-alat peraga yang mungkin bisa digunakan oleh guru. Oleh karena itu, proses belajar dapat dikatakan terganggu karena ada faktor alat pelajaran yang kurang memadai. Wawancara tidak berhenti pada alat pelajaran yang digunakan saja. Guru mengatakan bahwa materi yang diajarkan pada siswa tidak semuanya dapat diajarkan atau diterima oleh siswa dengan mudah. Saat peneliti melakukan wawancara ternyata guru mengatakan bahwa materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku sudah diajarkan menggunakan media tetapi guru merasa kesulitan dalam memberikan pemahaman pada siswa mengenai perbedaan satuan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baku dan satuan tidak baku secara mendalam kepada siswa. Setelah saya melakukan wawancara pada siswa mengenai materi tersebut, siswa juga mengatakan bahwa dia belum memahami perbedaan satuan baku dan satuan tidak baku. Hal ini dapat terlihat juga saat peneliti mencoba memberikan pertanyaan pancingan kepada mereka mengenai pemahaman satuan baku dan tidak baku. Siswa ternyata belum bisa menjawab dengan tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan buku di sekolah dasar wilayah Sleman Barat ini adalah pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia (Suryanto, 2010: 37). Pendekatan PMRI ini menumbuhkan suatu kebermaknaan pada pembelajaran melalui pengalaman nyata yang terdapat pada kehidupan sehari-hari (Wijaya, 2012:20). Pendapat mengenai pendekatan PMRI tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pendekatan tersebut dapat membantu memecahkan masalah tentang buku yang belum memberikan referensi alat-alat peraga yang dapat digunakan di sekolah yang mudah ditemui oleh guru maupun siswa. Selain alat peraga, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan PMRI ini selalu memperhatikan lima karakteristik PMRI, sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami sebuah materi. Berdasarkan paparan di atas peneliti akan melaksanakan penelitian dan pengembangan
atau Research and Development (R&D) yang berjudul
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas II Sekolah Dasar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)”. Penelitian dan pengembangan ini merupakan salah satu upaya melakukan inovasi pembelajaran. Peneliti mengembangkan alat pembelajaran dengan serangkaian uji coba untuk menguji kualitas produk yang dibuat. Pengembangan buku guru dan buku siswa dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) disesuaikan dengan materi di SD. Peneliti memilih SDN Plaosan 1 yang beralamat di Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, sebagai sampel uji coba lapangan terbatas. Materi matematika yang digunakan dibatasi pada Standar Kompetensi “2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah”, dengan Kompetensi Dasar “2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan”. Peneliti mengambil 5 siswa di kelas II sebagai responden. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang berfokus pada mata pelajaran matematika khususnya materi pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku. Tujuan pengembangan buku guru dan buku siswa ini adalah sebagai sumbangan ilmu terhadap pendidikan di Indonesia tentang pengembangan alat pembelajaran yang telah diuji secara ilmiah untuk mengetahui kualitas buku tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah Permasalah yang akan diselesaikan pada penelitian ini : 1.
Kurangnya alat pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Menyelesaikan masalah mengenai materi yang sulit untuk dipahami siswa mengenai pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku.
3.
Pengadaan buku dalam pembelajaran untuk mempermudah proses belajar dan mengajar.
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika materi pengukuran panjang satuan tidak baku dan baku kelas II dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
1.4 Rumusan Masalah 1.4.1
Bagaimana proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?
1.4.2
Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia?
1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1
Mendeskripsikan proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5.2
Mendeskripsikan kualitas buku guru kelas II sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia menurut pakar matematika.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1
Bagi Siswa Bagi siswa agar lebih mudah memahami materi melalui kegiatan belajar
dan media pembelajaran yang dekat dengan mereka sesuai buku siswa yang telah dibuat dengan memasukkan kharakteristik PMRI di dalamnya pada materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku kelas II. 1.6.2
Bagi Guru Bagi guru agar lebih mudah dalam menyampaikan materi melalui buku
guru yang telah dibuat lebih detail dari pada buku siswa mengenai materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku kelas II dengan menggunakan pendekatan PMRI. 1.6.3
Bagi peneliti Bagi peneliti agar memiliki pengalaman melakukan penelitian Research
and Development (R&D) khususnya mengetahui kebutuhan buku guru dan buku siswa mengenai materi matematika khususnya pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku dengan pendekatan PMRI pada kelas II.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.7 Definisi Operasional 1.
Matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum.
3.
Satuan baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan yang ditetapkan sebagai satuan pengukuran secara umum (internasional).
4.
Siswa SD adalah anak-anak sekolah dasar yang berusia sekitar 7-12 tahun yang mengikuti pembelajaran di lembaga formal (tahap operasional konkret).
5.
Pendidikan matematika realistik Indonesia adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia.
6.
Buku guru adalah petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
7.
Buku siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.8 Spesifikasi produk 1. Produk yang dikembangkan buku ini adalah buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI. Buku siswa memuat materi mengenai pengukuran panjang satuan baku dan tidak baku dengan memperhatikan kharakteristik PMRI pada setiap langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan media yang digunakan. Buku guru memiliki isi yang hampir sama dengan buku siswa namun ada beberapa penjelasan tambahan pada setiap langkah kegiatannya sebagai referensi dan pengingat agar pembelajaran dapat berjalan dengan lebih baik. Selain itu, pada buku guru diberikan catatan mengenai karakteristik PMRI yang digunakan dalam setiap langkah kegiatannya. 2. Ukuran buku guru dan buku siswa adalah sama. Buku guru menjelaskan langkah-langkah yang lebih rinci dari buku siswa dan referensi alat peraga lain yang dapat digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa. Meskipun ada penjelasan yang lebih lengkap, tetapi halaman penulisannya tetaap sama seperti di buku siswa. Hal inilah yang membuat ukuran kedua buku ini sama. Panjang buku siswa adalah 29,4 cm lebar buku adalah 21 cm dan tebalnya 0,2 cm. Sehingga ukuran buku adalah 29,4 cm x 21 cm x 0,2 cm 3. . Komponen dari buku guru dan buku siswa ini hampir sama. Halaman paling depan adalah sampul, kemudian ada halaman judul, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi. Pada bagian isi berisi 2 subbab utama yaitu kegiatan pada pengukuran dengan satuan tidak baku dan pengukuran pada satuan baku. Berisi kegiatan-kegiatan pembelajaran yang membantu dalam
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemahaman materi. Selanjutnya dibagian akhir ada daftar pustaka dan daftar riwayat hidup penulis. 21 cm
21 cm
29.4 cm
Gambar. 1.1 Buku guru
Gambar. 1.2 Buku siswa
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini membahas (1) kajian pustaka, (2) kerangka berpikir, (3) pertanyaan penelelitian.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1
Matematika Salah satu mata pelajaran wajib yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar
adalah matematika. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi (Soedjadi, 2000: 11). Matematika adalah bahasa numerik yang melambangkan serangkaian hitungan dari pertanyaan yang ingin disampaikan (Wahana, 2010: 115). Fungsi dari mata pelajaran matematika adalah sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Pertama, fungsi sebagai alat artinya matematika sebagai penghubung suatu informasi tertentu. Informasi yang dihubungkan dalam matematika seperti melalui tabel dalam model matematika. Kedua, fungsi sebagai pola pikir artinya matematika dapat membentuk pola pikir dalam memahami suatu pengertian dan penalaran tertentu. Ketiga, fungsi sebagai ilmu atau pengetahuan, artinya matematika selalu mencari kebenaran serta meralatnya sebagai usaha mengembangkan pengetahuan. Lerner & Reys mengatakan bahwa matematika tidak dapat disamakan dengan berhitung atau aritmatika. Aritmatika dan berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan dan merupakan bagian dari matematika (Runtukahu, 2014: 15).
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengertian matematika tidak dapat dijelaskan secara pasti. Namun ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang pengertian matematika. Beberapa pengertian dalam buku karangan Runtukahu memuat tentang pengertian matematika yaitu oleh Johnson & Rising (1972) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teorinya dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat atau teori yang telah dibiktukan kebenarannya. Kemudian Beth & Piaget (1956) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik. Sementara Kline (1972) mengatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia unuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang matematika tersebut, maka peneliti dapat menyatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan sosial, ekonomi dan alam serta dapat dibuktikan kebenarannya. Matematika di SD kebanyakan memusatkan pada keterampilan berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat, pecahan dan decimal) sehingga ketika anak sudah menguasai hal itu, maka dianggap siswa telah menguasai matematika. Objek-objek matematika perlu diwujudkan secara lebih konkret, sehingga memudahkan siswa dalam memahaminya (Soedjadi, 2000: 7). Hal-hal yang bersifat abstrak dan sulit dibayangkan oleh siswa dapat dibantu dengan media pembelajaran yang ditemukan di lingkungan sekitar siswa.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembelajaran yang terjadi juga menciptakan suatu interaktivitas, sehingga setiap siswa dapat terlibat aktif di dalamnya. Tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah 1)menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, 2)menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, 3)membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin (Soedjadi, 2000: 44). Berdasarkan paparan di atas, pengertian matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.1 Pengukuran Panjang Satuan Tidak Baku dan Satuan Baku Pengukuran panjang di kelas II adalah mengenai pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku. Satuan tidak baku contohnya adalah jengkal, depa, hasta, atau bisa juga menggunakan benda-benda yang ada di sekitar yang sama besarnya atau panjangnya. Kemudian satuan baku dapat berupa penggaris dan metlin (Purnomo, 2008: 52). Pada kelas II alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang baru sebatas itu saja. Satuan panjang tidak baku dapat disebutkan dengan menggunakan nama alat yang digunakan. Misal mengukur menggunakan jengkal berarti jengkal adalah alat sekaligus satuannya. Apabila menggunakan alat lain maka alat tersebut
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga merupakan satuannya. Hal ini tidak berlaku pada pengukuran panjang satuan baku. Satuan panjang yang baku adalah cm (centimeter) dan m (meter) (Purnomo, 2008: 52). “100 cm sama dengan 1 m”, konsep itulah yang perlu diajarkan pada siswa. Alat ukur baku akan menghasilkan perhitungan yang sama disemua tempat dan oleh siapa saja yang mengukur (Mustoha, 2008: 95). Selain mengukur panjang menggunakan alat, pada bab ini siswa juga diajari dalam menaksir tinggi atau panjang suatu benda. Membandingkan tinggi rendahnya suatu benda, panjang pendeknya dan mengurutkan panjang benda dari terpanjang ke terpendek atau sebaliknya.
2.1.2
Tahap Perkembangan Anak Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri
individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan (Yusuf & Sugandhi, 2011:1). Perkembangan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanakkanak,
masa
anak,
masa
remaja,
sampai
masa
dewasa
(Yusuf
&
Sugandhi,2011:1). Piaget menyebutkan bahwa perkembangan kognitif anak-anak berjalan melalui sebuah rangkaian tetap (Schunk, 2012: 332). Pola operasi yang dilakukan anak-anak dilakukan sebagai sebuah level atau tahapan. Beberapa tahapan yang dikemukakan Piaget adalah sebagai berikut
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Tahap Sensorimotor Pada tahapan ini anak berusia dari lahir sampai 2 tahun, dalam tahapan ini
tindakan-tindakan anak secara spontan dan menunjukkan usaha untuk memahami dunia. Pemahaman bersumber dari tindakan di saat sekarang. 2.
Tahap Pra-operasional Usia anak dalam tahapan ini adalah 2-7 tahun. Pada tahapan ini anak-anak
mampu membayangkan masa mendatang dan berpikir tentang masa yang telah lewat, meskipun persepsi mereka masih sangat berorientasi pada masa sekarang. Mereka juga belum mampu berpikir dengan lebih dari satu dimensi pada satu saat. Anak-anak pada tahapan pra-operasional memperlihatkan ireversibilitas, yaitu ketika sesuatu telah dilakukan, sesuatu tersebut tidak dapat diubah. Mereka kesulitan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. Tahapan ini adalah periode perkembangan bahasa yang pesat. Karakteristik lainnya adalah anak-anak menjadi lebih tidak egosentris. Mereka menyadari bahwa orang-orang lain mungkin berpikir dan merasakan hal yang berbeda dengan yang mereka pikirkan dan rasakan. 3. Tahap Operasional Konkret Usia anak dalam tahapan ini adalah 7 sampai 11 tahun. Tahapan Operasional Konkret ditandai dengan pertumbuhan kognitif yang luar biasa dan merupakan tahapan formatif dalam pendidikan sekolah, karena ini masanya bahasa dan penguasaan ketrampilan-ketrampilan dasar anak-anak bertambah cepat secara dramatis. Anak-anak mulai menunjukkan beberapa pemikiran abstrak meskipun biasanya didefinisikan dengan karakter-karakter atau tindakan-
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tindakan. Anak-anak pada tahapan Operasional Konkret memperlihatkan pikirannya yang sudah tidak egosentris, dan bahasa yang digunakan semakin bersifat sosial. Cara berpikir anak-anak dalam tahapan ini tidak lagi didominasi oleh persepsi, anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak selalu bingung dengan apa yang mereka pahami. 4. Tahap Operasional Formal Usia anak dalam tahapan operasional formal adalah 11 tahun sampai dewasa. Tahapan operasional formal mengembangkan pikiran operasional konkret. Pikiran anak-anak pada tahapan ini tidak lagi hanya terfokus pada hal-hal yang dapat dilihat, anak-anak mampu berpikir tentang situasi-situasi hipotesis atau pengandaian.
Egosentrisme
muncul
pada
diri
remaja
dimana
mereka
membandingkan antara kenyataan dan kondisi ideal sehingga mereka sering memperlihatkan cara berpikir yang idealistik. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, anak usia Sekolah Dasar (SD) kelas II berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun. Anak usia Sekolah Dasar sudah memiliki kemampuan untuk berpikir melalui urutan sebab akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Anak-anak mulai menunjukkan beberapa pemikiran abstrak meskipun biasanya didefinisikan dengan karakter-karakter atau tindakan-tindakan. Penting bagi seorang pendidik untuk mampu mengetahui tahapan perkembangan anak didiknya. Pendidik harus dapat memilih atau menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan tahap perkembangan anak yaitu konkret. Hal ini yang mendukung peneliti untuk melakukan penelitian menggunakan pendekatan PMRI.
2.1.3
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
2.1.3.1 Sejarah PMRI Matematika merupakan suatu bentu aktivitas manusia merupakan pernyataan Hans Freudental yang melandari pengembangan Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Matemathics Educations) (Wijaya, 2012:28). Dalam buku Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia yang disusun oleh Suryanto dkk tahun 2010 dijelaskan bahwa PMRI diadaptasi dari Pendidikan Matematika Realistik yang dikembangkan di Belanda (institut Freudenthal, Universitas Utrect). PMRI di Indonesia telah disesuaikan dengan khas budaya Indonesia. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah Pendidikan Matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematics Education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia (Suryanto, 2010:37). PMRI bermula dari sebuah usaha sekelompok kecil pendidik matematika di Indonesia yang peduli terhadap masalah-masalah pendidikan matematika di Indonesia. Pendidik tersebut berasal dari 5 universitas besar yang ada di Indonesia yaitu ITB, UPI, Unesa, UNY dan USD. PMRI mulai dikembangkan setelah Matematika modern di tinggalkan. Kelompok kecil berusaha untuk memonitor perkembangan matematika di dunia internasional melalui kunjungan luar negeri dan konferensi internasional yang diorganizir oleh International Commission on Mathematical Instruction (ICMI). Salah satu konferensi yang sangat berpengaruh 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap lahirnya PMRI di Indonesia adalah konferensi yang dilaksanakan di Sanghai bulan Agustus 1994 dengan salah satu plenary lecture oleh Dr. Jan de Lange dari Institute Freudenthal, Universitas Utrect di Belanda yang menyajikan makalah dengan judul : Mathematics Education Toward 2000. Inti dari makalah tersebut adalah mengenai pemakaian pendidikan matematika realistik yang digunakan di Belanda. Dari sinilah maka RME (Realistic Mathematics Education) menjadi salah satu pertimbangan dalam usaha memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia. Jadi PMRI berkembang di Indonesia setelah tahun 2000. Freudenthal mengatakan bahwa matematika sebaiknya diajarkan dengan mengaitkannya dengan realitas pengalaman siswa serta relecan dengan masyarakat. Kegiatan dan bahan pembelajarannya disusun sedemikian rupa sehingga siswa dapat berpeluang untuk “menemukan kembali” (guide reinvention) matematika. Ada dua jenis matematisasi yang dirumuskan yaitu matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal. Matematisasi horizontal adalah merumuskan simbol-simbol matematika dari masalah kehidupan sehari-hari siswa. Sedangkah matematisasi vertikal adalah memecahkan masalah yang dirumuskan dengan symbol secara matematika.
2.1.3.2 Karakteristik PMRI Pendidikan Matematika Realistik mempunyai 5 karakteristik yang dikemukakan oleh Treffers tahun 1987 (dalam Wijaya, 2012: 21-26). Kelima karakteristik
itu
adalah:
menggunakan
konteks,
menggunkan
model,
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan kontribusi siswa, menggunakan format interaktivitas, dan memanfaatkan keterkaitan antartopik. 1.
Menggunakan konteks Konteks yang digunakan dalam pembelajaran adalah konteks yang nyata
atau yang bisa dibayangkan oleh siswa. Melalui penggunaan konteks, siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari. Konteks yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini adalah konteks yang ada di Indonesia. Karena sesuai dengan tempat anak belajar. 2.
Menggunakan model Penggunaan model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan
dan matematika tingkat konkrit menuju matematika tingkat formal. Model buka merujuk pada alat peraga melainkan suatu alat “vertical” dalam matematika yang tidak dapat terlepas dari proses matematisasi. Karena model adalah proses transmisi antara pemikiran siswa dari tahap konkret, semi konkret dan menuju abstrak. Secara umum ada 2 macam model dalam PMRI yaitu model yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya, yaitu disebut “model of” dan dapat pula berupa model yang sudah lebih umum, yang mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal, yaitu disebut “model for”. 3.
Menggunakan kontribusi siswa Dalam pembelajaran perlu sekali diperhatikan sumbangan atau kontribusi
siswa, yang berupa ide, atau variasi jawab, atau variasi cara pemecahan masalah. Kontribusis siswa itu dapat memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilakukan atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan pemecahan masalah kontekstual. 4.
Interaktivitas Proses belajar seseorang bukan hanya suatu proses individu melainkan
secara bersamaan sehingga disebut suatu proses sosial. Proses sosial dapat terjadi jika adanya interaktsi antara siswa satu dengan yang lain da nada suatu aktivitas yang dilakukan oleh mereka. Bentuk interaksi itu dapat juga macam- macam, misalnya diskusi, negoisasi, memberi penjelasan atau komunikasi, dsb. 5.
Memanfaatkan keterkaitan antar topik Dalam pembelajaran matematika perlu disadari bahwa matematika adalah
suatu ilmu yang terstruktur, dengan konsistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik, konsep, operasi dsb sangat kuat, sehingga sangat dimungkinkan adanya integrasi antar topik- topik. Pendidikan Matematika Realistik menempatkan keterkaitan (intertwining) antar konsep matematika sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam proses pembelajaran. Kelima karateristik tersebut harus muncul dalam buku yang akan dibuat oleh peneliti, sehingga peneliti harus memperhatikan lebih detail mengenai kegiatan pembelajaran yang akan disusun dalam produk yang dibuat. Jadi dalam pembelajaran peneliti wajib menggunakan karakteristik menggunakan konsep, interaktivitas, penggunaan model, adanya kontribusi dari siswa dan ada keterkaitan atar topik yang dibahas (intertwining). Agar produk yang dibuat sesuai dengan PMRI dan dapat digunakan secara maksimal.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.3.3 Prinsip PMRI Suryanto (2010:42-43) PMRI memiliki beberapa prinsip yang merupakan dasar teoritis PMR. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. Guided Reinventing
(Penemuan kembali
secara
terbimbing) dan
Progressive Mathematization (Matematisasi progresif) Prinsip Guided Re-invention ialah penekanan pada penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah konstektual yang realistik (yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang mengandung topik-topik matematis tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep-konsep matematis. Jadi pembelajaran tidak diwali dengan pemberitahuan tentang “ketentuan” atau “pengertian” atau “nama objek matematis” yang diikuti dengan contoh-contoh serta penerapannya tetapi justru dimulai dengan masalah kontekstual yang realistik, dan selanjutnya melalui aktivitas siswa diharapkan dapat menemukan kembali pengertian, sifat meski dalam bahasa informal. 2. Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis) Prinsip ini menekankan pada fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topic-topik matematika kepada siswa. Pemilihan masalah kontekstual
harus
disesuaikan
dengan
mempertimbangkan
aspek
kecocokan dalam pembelajaran dan spek kecocokan dengan proses reinvention. Proses reinvention adalah konsep, aturan, cara, atau sifat
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
termasuk model matematisyang harus ditemukan oleh siswa. Tetapi perlu ditekankan tujuan utama pembelajaran dalam PMR yaitu lebih menekankan pada pengalaman belajar yang bermakna atau proses belajar yang bermakna serta sikap positif terhadap matematika bukan hanya diketahuinya tentang konsep atau rumus bahakan jumlah soal yang dikerjakan oleh siswa. 3. Self- developed model (Membangun sendiri model) Prinsip ketiga menunjukkan adanya fungsi jembatan yang berupa model. Karena bermula dari masalah kontekstual dan akan menuju pada matematika
formal
yang
akan
diselesaikan
oleh
siswa
dengan
kebebasannya, maka siswa akan mengembangkan model sendiri untuk menyelesaikan masalahnya. Di sini terdapat “model of” yang sifatnya masih dapat diesbut “matematika informal” model ini masih sederhana dan masih mirip dengan masalah kontekstualnya. Selanjutnya “model for” adalah model yang memiliki sifat umum yaitu melalui generalisasi atau formalisasi dapat mengembangkan model yang lebih umum, yang mengarah ke matematika formal. Dari pendapat ahli tersebut, dapat dilihat bahwa prinsip Pendidikan Matematika Realistik (PMRI) berupa Guided Reinventing (Penemuan kembali
secara
terbimbing)
dan
Progressive
Mathematization
(Matematisasi progresif), Didactical Phenomenology (Fenomenologi Didaktis), dan Self- developed model (Membangun sendiri model)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.4
Buku Ajar Buku Ajar adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar
pada mata pelajaran tertentu (Akbar, 2013: 33). Berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no. 02 tahun 2008 (dalam Kurniasih, 2014: 66) mengungkapkan bahwa buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan dalam satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan
kepekaan
dan
kemampuas
estetis,
peningkatan
kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Kurniasih dan Sani (2014: 60) mengungkapkan bahwa buku ajar yang ditulis oleh seorang penulis atau guru tentulah harus berisikan buah pikirannya. Akan tetapi buku tersebut haruslah diturunkan dari KD yang tertuang dalam kurikulum, sehingga buku akan memberi makna sebagai bahan ajar bagi peserta didik. Menurut Akbar (2013 : 33) ciri-ciri buku ajar adalah: 1. Sumber materi ajar 2. Menjadi referensi buku untuk mata pelajaran tertentu 3. Disusun sistematis dan sederhahana 4. Disertai petunjuk pembelajaran Berdasarkan paparan di atas, dapat dikatakan bahwa buku ajar adalah buku yang ditulis oleh penulis atau guru yang berisi buah pikirannya berdasarkan standar pendidikan sehingga dapat digunakan dalam satuan pendidikan. Buku guru adalah petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2014). Buku siswa adalah buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014). Berdasakan paparan di atas dapat di ketahui bahwa buku guru dan buku siswa adalah salah satu buku teks yang memiliki tujuan untuk mempermudah guru dan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Guru biasanya saat merencanakan kegiatan melihat dari buku paket yang digunakan secara bersama antara guru dan siswa. Sehingga tidak ada panduan khusus bagi guru untuk melihat referensi kegiatan atau media lain yang dapat digunakan. Melalui penelitian dan pengembangan ini diharapkan dapat membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran yang lebih baik agar dapat membantu siswa dalam memahami materi-materi yang sulit.
2.2 Hasil Penelitian Relevan Mayasari (2014) meneliti peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IIIA SD Negeri 1 Kebondalem Lor yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian adalah kreativitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan konteks, model, konstruksi siswa, interaktivitas, dan 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterkaitan pada pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar. Kreativitas ditunjukan oleh kemampuan mengemukakan ide, mengajukan ide yang tidak biasa, menghasilkan ide berdasarkan pemikirannya sendiri, serta menguraikan ide secara rinci, sedangkan prestasi belajar ditunjukan oleh rata-rata nilai dan jumlah siswa lulus KKM. Hasil observasi menunjukan adanya peningkatan rata-rata tiap indikator kreativitas yaitu indikator kelancaran dari 2,84 menjadi 4,64, indikator keluwesan dari 2,32 menjadi 3,67, indikator keaslian dari 1,52 menjadi 2,97, dan indikator keterperincian dari 2,08 menjadi 3,68. Rata-rata keseluruhan skor kreativitas siswa meningkat dari 8,76 menjadi 14,96. Rata-rata nilai siswa juga mengalami peningkatan dari 69,9 menjadi 81,36. Persentase jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat dari 76,5% menjadi 92%. Pendekatan PMRI terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang ditunjukan ketika melakukan tanya jawab, demonstrasi, bekerja kelompok, dan presentasi. Guru diharapkan menggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran matematika agar meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian kedua dilakukan oleh Didit Yudianto (2016) yang berjudul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2 Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Pada tahap observasi terlihat bahwa presentasi jumlah siswa yang aktif adalah 30% kemudian hasil penelitian pada siklus pertama
menunjukkan bahwa presentase keaktifan siswa meningkat
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi 77% pada siklus 1 dan pada siklus 2 sebesar 81,8%. Presentase lulus KKM pada kondisi awal adalah 47,3% meningkat pada siklus 1 menjadi 72,7% dan pada siklus 2 menjadi 86,36%. Oleh karena itu, penelitian menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SDN Plaosan 2 pada mata pelajaran Matematika semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Kurbaita, dkk (2013) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan buku ajar matematika tematik integratif dengan materi pengukuran benda. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SD IT Al-Furqon yang berjumlah 27 siswa. Metode yang digunakan adalah pengembangan atau Research and Development. Prototipe buku ajar yang dikembangkan memiliki efek potensial untuk menggali kemampuan siswa kelas I SD IT Al-Furqon Palembang. Dapat dilihat dari hasil uji coba, dari empat kali pertemuan yang dilakukan peneliti rata-rata nilai tes siswa adalah 81,1 dan berada dalam kategori baik. Ditunjukkan dari hasil tes 9 siswa yaitu (33,3%) termasuk dalam kategori sangat baik, 11 orang siswa (40,7%) termasuk dalam kategori baik, 4 orang siswa (14,8%) termasuk dalam kategori cukup dan 3 orang siswa (11,1%) termasuk dalam kategori kurang. Penelitian kedua tentang pengembangan buku yaitu oleh Janitasari (2016) pengembangan buku ajar Math-Stories merupakan salah satu sarana guna membantu memahamkan siswa dalam pembelajaran matematika. Buku ajar ini dikhususkan untuk siswa kelas V SD/MI, mengenai materi bangun datar dan bangun ruang. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan dan memvalidasi
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang dengan objek siswa kelas V SDN Windurejo II Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah Research and Development atau pengembangan dan penelitian yang mengacu pada model pengembangan prosedural yang bersifat deskriptif, dikembangkan oleh Borg and Gall. Hasil dari penelitian pengembangan buku ajar Math-Stories dalam mata pelajaran matematika kelas V memenuhi kriteria sangat valid dan hasil uji ahli materi mencapai tingkat kevalidan 95,7 % hasil uji ahli desain mencapai 96%, ahli mata pelajaran mencapai 90.9% dan uji coba lapangan mencapai 97,5%. Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku hasilnya meningkat, dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest yang hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan hasil posttest yaitu rata-rata pretest 62,39 sedangkan posttest 84,78. Penelitian relevan di atas memberikan gambaran bahwa PMRI dapat membantu meningkatkan kreativitas, keaktifan dan prestasi belajar siswa. Selain PMRI, buku ajar tentang matematika juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan permasalahan mengenai pembelajaran matematika di wilayah Sleman Barat, maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa Matematika Kelas II Sekolah Dasar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengembangan Buku
Kurbaita (2013)
Janitasari (2016)
Pengembangan buku ajar Matematika tematik integratif materi Pengukuran berat benda untuk kelas I SD.
Pengembangan buku ajar Math-Stories materi bangun datar dan bangun ruang kelas V semester II SDN Windurejo 2 Mojokerto.
Yang diteliti: Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II sekolah dasar dengan pendekatan PMRI
Didit Yudianto (2016) Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistic Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2 Sleman, DI Yogyakarta
Mayasari (2014) Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 1 Kebondalem Lor dengan menggunakan pendekatan PMRI.
Penelitian PMRI Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian Relevan.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.3 Kerangka Berpikir Matematika adalah adalah ilmu pengetahuan tentang bilangan yang melambangkan serangkaian hitungan dengan numerik atau angka yang berfungsi sebagai sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika lebih tepat apabila memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan dengan caranya sendiri melalui pengalaman yang ada pada kehidupan sehari-hari, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Pendekatan PMRI dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat dalam pembelajaran matematika karena menekankan kemampuan siswa dalam menemukan jawabannya sendiri dari suatu pertanyaan melalui serangkaian kegiatan yang dirancang oleh guru. Terdapat lima karakteristik pada pendekatan PMRI yang dapat membantu siswa dalam mempelajari pelajaran matematika supaya menjadi lebih mudah dalam memahami materi. 5 (lima) karakteristik PMRI tersebut antara lain penggunaan konteks, penggunaan model, kontruksi siswa, interaktivitas dan keterkaitan. Buku guru dan buku siswa dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI agar dapat menjawab kebutuhan yang ada bagi siswa sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Melalui buku guru dan buku siswa yang dikembangkan menggunakan pendekatan PMRI, guru dapat menarik perhatian siswa melalui kegiatan-kegiatan yang membuat siswa lebih aktif. Selain itu, siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi pembelajara matematika.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan oleh peneliti, terdapat permasalahan dalam pembelajaran matematika di SD. Alat pelajaran yang ada disekolah dianggap belum cukup karena siswa merasa alat peraga atau media yang digunakan guru masih sangat sedikit. Selain itu, guru juga mengatakan bahwa buku yang digunakan saat ini dalam pembelajaran matematika khususnya masih sangat kurang, karena belum ada kegiatan yang konkret terhadap keseharian siswa dan media-media atau alat peraga yang digunakan masih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya referensi alat peraga yang disediakan di dalam buku pelajaran yang sudah ada. Oleh karena itu, dengan adanya pengembangan buku guru dan buku siswa dengan pendekatan PMRI ini, dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pemahaman belajar matematika siswa.
2.4 Pertanyaan Penelitian 1.
Berkaitan dengan proses pengembangan buku guru dan buku siswa a. Bagaimana situasi di lapangan pada 4 SD di wilayah Sleman Barat berkaitan pembelajaran matematika di kelas II? b. Bagaimana prosedur penyusunan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI?
2.
Berkaitan dengan kualitas buku guru dan buku siswa a. Bagaimana kualitas buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI berdasarkan penilaian ahli? b. Bagaimana dampak penggunaan buku guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan Pendekatan PMRI terhadap prestasi belajar siswa?
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) waktu penelitian, (4) prosedur pengembangan, (5) instrument penelitian, (6) teknik pengumpulan data, dan (7) teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Menurut Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015: 28) penelitian dan pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk artinya produk itu telah ada dan peneliti hanya menguji efektivitas dari produk. Sedangkan mengembangkan produk dalam arti luas dapat berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada). Kegiatan pengembangan produk melibatkan multidisiplin dan hal desain, proses, product quality assurance, inovasi, teknologi, marketing serta pengelolaan bisnis (Sugiyono, 2015: 30). Kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain adalah 4P yaitu penelitian, perancangan, produksi dan pengujian.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Secara metodologis penelitian dan pengembangan dibagi dalam empat tingkat kesulitan yaitu level 1 meneliti tanpa menguji, level 2 menguji tanpa meneliti, level 3 meneliti dan menguji dalam upaya mengembangkan produk yang sudah ada, level 4 meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru. Pada penelitian ini peneliti masuk dalam penelitian dan pengembangan level 3 karena peneliti membuat buku matematika yang sudah ada kemudian dikembangan dengan pendekatan PMRI.
3.2 Setting Penelitian 3.2.1
Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di 5 SD di wilayah Sleman Barat
sedangkan untuk uji terbatas di SDN Plaosan 1, Sleman. SDN Plaosan 1 adalah SD yang berada di tengah desa dan merupakan sekolah inklusi, sehingga di SD tersebut memiliki karateristik siswa yang beranekaragam.
3.2.2
Subyek Penelitian Subyek penelitian pada penelitian ini adalah guru kelas II dengan jumalah
5 orang dan 5 siswa di SD wilayah Sleman Barat. Khusus untuk uji coba terbatas adalah 5 siswa kelas II SDN Plaosan 1 tahun pelajaran 2016/2017. Kelas di SDN Plaosan ini mempunyai satu kelas yang berisi 26 anak. Jumlah tersebut sesuai dengan ketentuan pemerintah sehingga dapat menjalankan pembelajaran dengan lancar. Dari 26 anak tersebut, peneliti memakai seluruh siswa kelas II dalam uji coba terbatas, tetapi peneliti hanya mengambil 5 siswa sebagai sampel. Buku guru
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan buku siswa ini berisi kegiatan pembelajaran yang memang dilaksanakan dikelas, sehingga uji cobanya juga dilaksanakan di kelas demi mendapatkan data yang relevan dengan penggunaannya nanti.
3.2.3
Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Buku Guru dan Buku Siswa kelas II sekolah
dasar dengan Pendekatan PMRI untuk mempelajari materi satuan tidak baku dan satuan baku.
3.2.4
Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan. Selama 7
bulan tersebut mencakup kegiatan analisis kebutuhan, pembuatan produk, validasi produk oleh ahli, uji keterbacaan produk, uji empiris soal untuk pretest dan posttest, uji coba produk, dan revisi produk.
3.3 Prosedur Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Langkah-langkahnya yaitu menggali potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk,uji coba pemakaian, revisi produk dan produksi masal (Sugiyono, 2010: 409). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Validasi Desain
Ujicoba pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Produk Masal
Bagan 3.1 langkah-langkah R & D menurut Sugiyono (2010: 408) 1. Potensi masalah Potensi masalah adalah segala sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi maasalah ini digunakan untuk sebagai dasar sebuah penelitian. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data empirik ridak harus dicari sendiri melainkan dapat berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari seseorang atau instansi tertentu yang masih up to date. 2. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah pada potensi dan masalah yang telah ditemukan.
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Desain produk Desain produk harus diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
4. Validasi desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif atau tidak dari yang sudah ada. Dikatakan secara rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dilakukan dengan cara menghasirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang tekah dibuat. Setiap pakar atau ahli diminta untuk menilai produk sehingga akan diketahui apa kelebihan dan kelemahan dari produk tersebut. 5. Revisi desain Setelah desain divalidasi, maka akan ditemukan kelemahan dari produk. Kelemahan itulah yang akan coba dikurangi atau diperbaiki agar menjadi lebih baik. Yang bertugas untuk merivisi produk tersebut adlah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Ujicoba produk Ujicoba dilakukan setelah produk divalidasi dan revisi kepada kelompok yang terbatas. Ujicoba ini bertujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang dikembangkan efektif dan efisien. 7. Revisi produk
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengujian efektivitas produk pada sampel terbatas menunjukkan bahwa produk ternyata lebih efektif. Melalui pengujian tersebut maka aka nada kelemahan dan kelebihan yang akan muncul. Kelebihan dari produk akan diperbaiki oleh peneliti sebagai tahap revisi yang kedua. 8. Ujicoba pemakaian Setelah dilakukan perbaikan, maka langkah selanjutnya adalah ujicoba pada lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncuk guna perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi produk Revisi produk yang ketiga dilakukan apabila dalam pemakaian lebaga pendidikan yang uas terdapat kekurangan atau hambatan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk. 10. Produksi masal Jika produk yang dibuat telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan.
Berdasarkan
penjelasan
tahapan
pengembangan
di
atas,
peneliti
selanjutnya membandingkan dengan tahapan yang dipaparkan oleh Borg dan Gall. Borg dan Gall (1983: 775-787) menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan. Sepuluh langkah tersebut yaitu:
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
2
Research and information collection
3 Development Premilinary form a product
Planning
10 Disemniasi and implementasion
9 Final product revision
5
4 Premilinary field testing
7
8 Operational field testing
Operational product revision
Main product revision
6 Main field testing
Bagan 3.2 langkah-langkah R & D menurut Borg and Gall 1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan. 2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. 3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran, maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran, buku pegangan, dan alat evaluasinya.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang dikembangkan. 5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan lebih lanjut. 6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara 5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-100 anak. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat yang dikembangkan. 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya. 8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara 10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner, dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran dalam penyempurnaan tahap akhir. 9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya dapat diproduksi secara massal yang menjadi produk akhir.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan mengadopsi dan memodifikasi langkah penelitian dari Sugiyono (2015) serta Borg dan Gall (1983). Waktu penelitian terbilang relatif singkat. Penelitian ini dilakukan hanya selama 7 bulan, sehingga penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas dan buku guru dan buku siswa yang telah divalidasi. Prosedur penelitian yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah, yaitu potensi masalah, pengembangan desain, validasi produk, instrument penelitian dan uji coba lapangan terbatas. Penelitian tersebut dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru pada tahap potensi masalah. Selanjutnya, tahap kedua adalah desain produk yaitu membuat konsep kemudian menjadi sebuah desain buku guru dan buku siswa selanjutnya adalah pembuatan buku. Tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah buku guru dan buku siswa selesai dibuat maka buku di validasi oleh ahli PMRI. Kemudian tahap keempat adalah pembuatan intrumen sebagai persiapan ujicoba terbatas dan tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Penelitian dan pengembangan ini hanya sampai pada revisi kedua dan tidak mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas. Selain itu, produk buku guru dan buku siswa tidak akan sampai diproduksi masal selama belum diujicobakan ke tahap yang lebih luas. Prosedur pengembangan buku guru dan buku siswa meliputi lima tahap yang digambarkan oleh penliti pada bagan 3.2
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tahap Pertama Potensi Masalah Analisis Kebutuhan
Guru Wawancara Siswa
Tahap Kedua Desain Produk Buku guru Konsep
Desain buku
Pembuatan buku Buku siswa
Tahap Ketiga Validasi Produk Uji Keterbacaan dengan siswa
Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1
Validasi buku Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2 Revisi produk
Analisis 1
Tahap Keempat Instrumen Uji Coba
Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas secara empiris
Tes
Revisi
Instrumen siap digunakan
Tahap Kelima Ujicoba terbatas
Pretest
Ujicoba terbatas
posttest
Analisis II
Revisi produk
Pengembangan buku guru dan buku siswa
Bagan 3.2 Tahap penelitian dan pengembangan terkait lima langkah yang dilaksanakan oleh peneliti.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Potensi Masalah Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu permasalahan yang guru dan siswa alami di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika. 2.
Desain Produk Tahap
III
dalam
penelitian
ini
adalah
desain
produk.
Peneliti
mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yanng dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks (siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan), (2) penggunaan model (tahapan konkret, semi konkret, abstrak), (3) konstruksi siswa (siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta membantu siswa memahami konsep matematika), (4) interaktivitas (proses belajar siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka), (5) keterkaitan (keterkaitan antar pokok bahasan). 3.
Validasi Produk Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan
buku siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh beberapa ahli. Validasi ini dilakukan untuk menilai 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3 yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil uji keterbacaan. 4.
Instrumen Uji Coba Tahap empat dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah
instrumen uji coba. Instrumen ini dibuat sebagai langkah persiapan dalam uji coba terbatas. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti tes dan non tes. Instrumen tes sebelum digunakan perlu dilakukan uji empiris. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22 (Statistic Package for Social Studies 22). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid atau tidak. Item soal yang valid selanjutnya dipilih sebanyak 20 soal untuk soal pretest dan posttest. Sedangkan instrumen non tes adala instrumen validasi produk buku guru dan buku siswa. Peneliti melakukan revisi pada pada item soal yang telah terpilih dan merevisi instrumen yang akan digunakan untuk validasi buku guru dan buku
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Setelah direvisi, item untuk tes dan instrumen validasi buku guru dan buku siswa siap digunakan. 5.
Uji Terbatas Tahap kelima adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilaksanakan kepada
5 siswa SD penelitian. Namun sebelum produk diujicobakan, peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa SD penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan ujicoba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa kembangkan. Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada prototipe pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan menggunakan pendekatan Pendididkan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1
Tes Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar penetapan skor angka (Margono, 2010: 170). Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis bentuk tes objektif tipe pilihan ganda (multiple choice items). Tes tertulis adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula, sedangkan tes objektif adalah tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes disediaan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono, 2010:
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170). Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dengan indikator yang sesuai materi dan tujuan yang telah ditetapkan. Soal yang dibuat digunakan untuk pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan materi pembelajaran melalui buku siswa yang telah dibuat. Sehingga nanti dapat digunakan untuk membandingkan hasil posttest yang dilakukan di akhir pembelajaran. Pretest dan posttest digunakan untuk melihat dampak dari penggunaan buku siswa dan buku guru dalam pembelajaran.
3.4.2
Non Tes
3.4.2.1 Wawancara Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian. Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 2010: 165). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon (Sugiyono, 2012: 137-138). Wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara yang dibuat dalam wawancara tidak terstruktur ini adalah garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dalam wawancara ini peneliti dapat mengarahkan pada narasumber
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk menjawab hal-hal yang menjadi tujuan wawancara dilakukan. Hal penting lain yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pewawancara adalah perekaman atau pencatatan data. Dalam pembuatan catatan hasil wawancara selain dicatat jawaban atau respon-respon dari responden yang langsung berhubungan dengan pertanyaan, juga dicatat reaksi-reaksi lainnya baik yang dinyatakan secara verbal dan non verbal (Sukmadinata, 2008: 217-218).
3.4.2.2 Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono, 2012: 142). Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan reponden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya datanya juga disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata, 2008: 219). Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kombinasi berstruktur dan tidak berstruktur. Kuesioner kombinasi adalah kuesioner yang memberikan alternative jawaban yang harus dipilih, dilain pihak juga memberi kebebasan kepada responden untuk menjawab secara bebas lanjutan dari jawaban pertanyaan sebelumnya (Margono, 2010: 168). Kuesioner dibuat untuk memvalidasi buku guru dan buku siswa yang telah dibuat.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validasi ini dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui kualitas dari produk yang dibuat.
3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1
Soal Tes Tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes dalam bentuk pretest
dan posttest saat uji coba terbatas tes adalah salah satu teknik penilaian yang menggunakan berbagai prosedur secara spesifik untuk mendapatkan informasi berupa angka. Materi yang diujikan dalam penelitian ini adalah tentang pengukuran satuan tidak baku dan satuan baku pada kelas II SD dari standar kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar 2.2 Menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku yang sering digunakan. Tabel 3.1 Kisi-kisi soal pretest dan posttest No 1 1
3
4
Indikator 2.2.1 Memahami panjang pendek, tinggi rendah dari suatu benda. 2.2.2 Memahami cara mengukur pangjang tubuh menggunakan alat ukur satuan tidak baku dan baku. 2.2.3 Memahami cara mengukur panjang benda melalui gambar dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku 2.2.4 Memahami soal cerita untuk mengukur panjang suatu benda dengan alat ukur satuan tidak baku dan satuan baku
No aItem 1,2,3 4,8, 9,13,14
5,6,7,15,16,18
10,11,12,17, 19,20
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5.2
Pedoman Wawancara Wawancara yang dipilih oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur,
dimana peneliti tidak menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mewawancarai narasumber. Peneliti menyiapkan beberapa poin garis besar yang akan ditanyakan. Beberapa poin yang akan ditanyakan dalam analisis kebutuhan antara lain mengenai pembelajaran matematika di sekolah, perencanaan pembelajaran, pemanfaatan media belajar, kesulitan materi, pengalaman mengajar & menilai, dan tentang kebutuhan buku. Dari beberapa garis besar tersebut peneliti dapat menganalisis permasalahan yang terjadi di sekolah terkait pembelajaran matematika dari berbagai sudut pandang. Informasi yang diperoleh oleh peneliti saat uji keterbacaan produk adalah mengenai sejauh mana buku siswa yang dikembangan dapat dipahami oleh siswa. Siswa membaca buku siswa dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir satu per satu sehingga akan diketahui mana yang mudah dipahami dan mana yang sulit dipahami. Melalui hasil uji keterbacaan tersebut peneliti dapat memperbaiki buku yang dikembangkan agar dapat digunakan dengan lancar saat melakukan uji coba terbatas. Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Wawancara Guru Daftar Pertanyaan Wawancara Identitas Pelatihan pendidikan yang pernah diikuti Kurikulum matematika Cara mengajar matematika di kelas Materi yang sulit untuk diajarkan Kesulitan mengajar matematika Solusi untuk mengatasi kesulitan Usulan buku pegangan guru dan siswa yang digunakan untuk pembelajaran
Nomor Aitem 1 2 3 4,5,6,10,11 7,8,9 12 13 14,15,16,17
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara siswa Daftar Pertanyaan Wawamcara Identitas Alasan menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran matematika Proses pembelajaran matematika dikelas Cara siswa memahami materi pelajaran Kesulitan materi Buku yang digunakan dalam pembelajaran
3.5.3
Nomor Aitem 1 2 3 4 5 6,7,8,9,10
Lembar Kuesioner Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek-aspek buku
guru dan buku siswa kelas II sekolah dasar dengan pendekaan PMRI. Kuesioner disusun sebagai bahan validasi buku guru dan buku siswa. Kuesioner antara buku guru dan buku siswa berbeda karena memiliki tujuan dari pembuatan buku guru dan buku siswa ini juga memiliki perbedaan. Kuesioner ini diisi oleh satu orang ahli Pendekatan PMRI dan satu guru sekolah dasar yang memahami tentang pendekatan PMRI. Di bawah ini adalah instrument penelitian kuesioner validasi buku guru dan buku siswa yang digunakan oleh peneliti. Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner validasi buku guru No 1
2
Aspek Tujuan dan Pendekatan
Cover
Indikator Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru membantu guru untuk berpikir kreatif. Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi) Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan).
Nomor aitem 1 2 3
4 5 6
7
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
Isi
Bahasa
No
Aspek
1
Cover
2
Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik. Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). Materi buku sesuai dengan judul buku Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah disiapkan oleh guru. Materi disusun secara runtut Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks Buku memuat karakteristik PMRI : Penggunaan model Buku memuat karakteristik PMRI : Konstruksi siswa Buku memuat karakteristik PMRI : Interaktivitas Buku memuat karakteristik PMRI : Keterkaitan Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. Bahasa yang digunakan mudah dipahami Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) Ukuran dan bentuk huruf menarik
Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner validasi buku siswa Indikator
Isi Buku Siswa
Gambar sesuai dengan materi. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll seimbang dan seirama dengan tata letak isi). Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya. Judul dapat memberikan informasi seeara cepat dan tepat tentang materi isi buku. Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa (karakteristik 1). Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami materi (karakteristik 2).
8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nomor aitem 1 2
3 4 5 6 7 8
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4
5
Konsistensi
Bahasa
Gambar
Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam pembelajaran (karakteristik 3). Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada awal setiap bab konsisten. Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. Bidang cetak dan margin proporsional. Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai untuk anak. Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Berisi perintah yang jelas. Bahasa berdasarkan EYD. Bahasa tidak mengandung makna ganda.
9
10
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Menarik perhatian siswa untuk belajar.
20
Sesuai dengan materi yang dibahas.
21
Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. Ukuran gambar tepat.
22 23
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1
Tes
3.6.1.1 Validitas dan Reliabilitas Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan bisa menampilkan apa yang harus ditampilkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2015:176-178). 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel (Sugiyono, 2012:122). Taraf validitas dinyatakan dalam suatu koefisien validitas yang dihitung dengan teknik korelasi Product Moment (Arikunto, 2006: 170) dengan rumus berikut:
N∑
–(∑ )(∑ )
√
Gambar 3.1 Rumus korelasi Product Moment
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi
∑x
= jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
∑y
= jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
∑x2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
= jumlah responden
∑xy
= jumlah skor dalam sebaran x dikali skor dalam sebaran y
Harga r product moment pata tabel taraf signifikasinya adalah 0.05. Jika rxy > r tab maka aitem tersebut dinyatakan valid. Peneliti akan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 22 for Windows. Dari pengolahan tersebut akan diketahui mana aitem yang valid dan
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
layak untuk digunakan dengan cara membandingkan r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka aitem tersebut dikatakan valid atau jika harga pearson correation < 0.396 aitem dikatakan valid. Reliabilitas suatu tes merupakan taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995:209). Teknik yang digunakan untuk menghitung reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Soal dikatakan reliabel jika memenuhi nilai > 0.60. Rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2012: 122) dapat dilihat sebagai berikut :
r11 =
1-
Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach
Keterangan : r11
= koefisien reliabilitas
n
= banyaknya butir soal = jumlah kuadran a dari masing-masing item = kuadran dari a total keseluruhan item
Penghitungan reliabilitas instrumen tersebut menggunakan program IBM SPSS 22 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Arikunto (2008: 100) dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.6 Kualifikasi reliabilitas 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Koefisien korelasi Kualifikasi 0.8 – 1.00 Sangat tinggi 0.6 – 0.79 Tinggi 0.4 – 0.59 Sedang 0.2 – 0.39 Rendah 0.0 – 0.19 Sangat rendah Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tingkat kualifikasi yang mana.
3.6.1.2 Soal tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Perhitungan soal tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa saat melakukan uji coba terbatas produk buku guru dan buku siswa. Soal ini diberikan sebelum melakukan uji coba (pretest) yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa melalui nilai yang diperoleh siswa. Kemudian sesudah uji coba dilakukan tes kembali menggunakan soal tes yang sama (posttest) untuk menguji kemampuan siswa setelah diberikan perakuan menggunakan produk yang dibuat. Perhitungan nilai pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar rumus penilaian soal tes pada gambar 3.2. Nilai setiap anak dihitung dengna cara total skor yang diperoleh dibagi skor maksimal kemudian dikali 100.
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
Gambar 3.3 Rumus Penilaian Soal Tes
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemudian nilai rata-rata dapat dihitung menggunakan rumus rata-rata nilai akhir pada gambar 3.3. cara menghitung nilai rata-rata akhir adalah dengan membagi total nilai tes siswa dengan jumlah siswa.
𝒓𝒂𝒕𝒂
𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒉𝒊𝒓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒕𝒆𝒔 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
Gambar 3.4 Rumus Rata-rata Penilaian Soal Tes
Presentase kenaikan nilai dari sebelum dan sesudah uji coba terbatas dapat diketahui dengan rumus presentase kenaikan nilai pada gambar 3.4. Presentase kenaikan nilai dapat dihitung dengan mengurangi rerata posttest dengan rerata pretest kemudian dibagi dengan rerata pretest. Setelah itu dikali 100 % karena untuk mencari presentase.
𝑷𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏
𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒐𝒔𝒕𝒆𝒔𝒕 𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒑𝒓𝒆𝒕𝒆𝒔𝒕
Gambar 3.5 Rumus presentase kenaikan nilai
3.6.2
Non Tes
3.6.2.1 Kuesioner Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi buku guru dan buku siswa. Data yang dianalisi adalah nilai yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dibuat. Sebelum data validasi buku siswa dan buku guru di masukan dalam bentuk tabel dilakukan perhitungan terlebih dahulu menggunakan rumus perhitungan nilai setiap aspek menggunakan rumus pada gambar 3.5. Nilai setiap 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aspek diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah item pada setiap aspeknya.
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌
Gambar 3.6 Rumus perhitungan nilai setiap aspek Kemudian dihitung nilai rata-rata dari buku siswa dan buku guru menggunakan rumus nilai dari setiap ahli pada gambar 3.6. Nilai dari ahli diperoleh dari skor total dari semua aspek dibagi jumlah aspek.
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌
Gambar 3.7 Rumus nilai dari setiap ahli Setelah itu nilai dari ahli satu dan ahli dua dirata-rata untuk mengetahui nilai akhir dari validasi produk menggunakan rumus rerata nilai validasi pada gambar 3.7. Nilai rerata dari buku guru dan buku siswa adalah nilai dari ahli 1 ditambah nilai dari ahli 2 kemudian dibagi 2.
𝒓𝒆𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊 𝟏 + 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒂𝒉𝒍𝒊 𝟐 𝟐
Gambar 3.8 Rumus nilai rata-rata produk Data yang diperoleh dari validasi produk oleh ahli berupa data kuantitatif. Data tersebut berbentuk skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner validasi produk. Data tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Alasan dilakukan konversi data kuantitaif ke data kualitatif untuk mengetahui kualitas produk.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.7 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif Interval skor Kategori X > ̅ i + 1,80 Sbi
Sangat baik
̅ i + 0,60 SBi < X< ̅ i + 1,80 Sbi
Baik
̅ i – 0,60 SBi < X< ̅ i + 0,60 Sbi
Cukup
̅ i + 1,80 SBi < X< ̅ i – 0,60 Sbi
Kurang
X < ̅ i – 1,80 Sbi
Sangat kurang
Ketengan: Rerata ideal ( ̅ i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi)
: (skor maksimal ideal– skor minimal ideal) : skor aktual
X
Rumus Konversi diatas digunakan untuk menghitung dari kuantitatif menjadi kualitatif. Rumus konversi yang digunakan adalah sebagai berikut.
Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal ( ̅ i)
: (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5–1) = 0,67
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang.
Jawab: Kategori sangat baik = X > ̅ i + 1,80 SBi = X >3 + (1,80.0,67) = X >3 + (1,21) = X >4,21
Katagori baik = ̅ i + 0,60 SBi < X< ̅ i + 1,80 SBi = 3 + (0,60. 0,67)< X